Ragam Manfaat

Roasting Adalah: Berikut Pengertian, Aturan, dan Cara Kerja

roasting-adalah
Sumber Foto: Freepik

Meskipun seringkali kita sudah sering mendengar istilah yang satu ini. Umumnya, roasting ini digunakan dalam beberapa acara stand up comedy. Meskipun demikian, nyatanya masih ada beberapa orang yang bahkan mempertanyakan “pengertian roasting adalah?”, dan beberapa pertanyaan lainnya.

Perlu kamu ketahui, orang yang melakukan roast disebut roaster. Biasanya, seorang roaster akan berdiri di sebuah panggung yang ditinggikan. Nantinya, para roaster kemudian bergiliran melakukan lelucon tentang tamu kehormatan tersebut. Tentunya, tamu kehormatan ini mendapatkan kesempatan untuk sanggahan terhadap semua hinaan yang dilontarkan seorang roaster kepadanya.

Meskipun terdengar cukup menyakitkan, tetapi dalam stand up comedy hal ini sangat wajar. Terlepas dari itu, bagi kamu yang penasaran dengan pembahasan roasting secara mendalam. Ada baiknya, mengikuti pembahasan menarik berikut ini.

Arti roasting adalah?

Secara pengertian, roasting adalah serangkaian lelucon atau joke yang dilontarkan oleh seorang pelawak tunggal kepada tamu kehormatan. Tentunya, tujuan roasting ini yaitu untuk meledek dan menertawakan penonton atau tamu kehormatan lain yang dijadikan sasarannya. 

Meskipun terdengar sebagai ejekan, tetapi roasting tersebut tidak bermaksud serius. Perlu kamu ketahui, acara roasting tersebut bukanlah bermaksud untuk melakukan bullying atau perundungan kepada seseorang. Pasalnya, dalam roasting ini peserta atau tamu kehormatan yang dijadikan sasaran sudah saling berdiskusi dan menekankan bahwa tujuannya hanya untuk sebatas hiburan semata. 

Baca juga: Pengertian Observasi Adalah: Jenis, Tujuan, dan Keunggulan

Sejarah Roasting

Sejarah singkat mengenai roasting, perlu kamu ketahui istilah roasting ini bukan lagi teknik yang baru dalam dunia stand up comedy. Menurut beberapa sumber, komedi roasting pertama kali muncul di sebuah klub bernama New York Friars Club tepatnya pada tahun 1920. Seiring berjalannya waktu beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1949. Roasting ini pertama kali dilakukan secara publik.

Setelah dilakukan secara publik, menjadikan teknik roasting tersebut semakin terkenal dan populer di kalangan para stand up comedy. Menariknya, pada tahun 1970, roasting ini mulai banyak digunakan para komika terkenal. Dengan demikian, tentunya membuat popularitasnya semakin meningkat.

Cara Kerja Roasting

Sebenarnya, jika kita bandingkan antara roasting dan bullying itu cukup mirip. Namun, keduanya jelas berbeda. Pasalnya, dalam roasting itu sendiri meskipun terdengar seperti ejekan atau lain sebagainya, tetapi ini hanya bertujuan untuk menghibur dan kedua belah pihak pastinya sudah menyetujui. Sedangkan bullying merupakan suatu kekerasan terhadap mental orang lain.

Perlu kamu ketahui, sebenarnya roasting tersebut masuk pada salah satu istilah dalam dunia komedi. Dalam cara kerjanya, teknik roasting dalam stand up umumnya dilakukan dengan cara mengolok-olok atau mengejek seseorang dengan cara yang membuat para penontonnya terhibur. Biasanya, para komika membungkus ejekan tersebut dengan lelucon.

Aturan Roasting dalam Komedi

Pastinya, dalam roasting itu sendiri kedua belah pihak sudah menyetujui. Namun, jika ada suatu hal yang kurang disukai atau tidak disetujui oleh para tamu kehormatan atau orang yang akan di roasting. Maka, seorang roaster harus menghargai bagian tersebut. Meskipun terdengar cukup mudah, tetapi dalam roasting ini ada beberapa aturan yang perlu kamu pahami. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pastikan roasting berjalan secara singkat

Hal yang pertama kamu pahami dalam meroasting ini yaitu, memastikan berjalannya roasting secara singkat. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan kata para roaster. Bayangkan saja, jika seorang roaster melakukan roasting dengan durasi yang sangat panjang. Maka akan membuat bosan, disamping itu juga mencegah terjadinya kesalahpahaman dari seseorang yang di roasting. Terlebih jika mereka menanggapi roasting itu secara serius. 

Baca juga: Interpretasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

2. Buat jokes yang terstruktur

Biasanya bagi beberapa roaster atau komedian, perlu menyiapkan materi untuk dicurahkan pada saat mereka melakukan roasting. Namun, nyatanya ada beberapa roaster atau komedian yang tidak memerlukan hal ini. Mereka cenderung mengeluarkan jokes secara spontan. Sebenarnya, tidak ada salahnya baik kamu membuat atau tidak. Namun, dengan perencanaan yang baik, maka nantinya kamu tidak akan kebingungan mengenai alur jokes yang akan kamu keluarkan pada saat roasting. 

3. Membuat batasan roasting

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tentunya dalam roasting ini dapat terjadi atau dilakukan karena dua belah pihak sudah menyetujuinya. Maka dari itu, ada baiknya kamu mendiskusikan mengenai batasan-batasan hal yang dapat kamu jadikan sebagai bahan untuk meroasting. Pasalnya, dengan hal tersebut akan memberikan kamu batasan mengenai hal apa yang tidak perlu atau tidak layak untuk kamu jadikan sebagai bahan roasting. 

4. Memastikan bahwa jokes dapat diterima oleh penonton

Selain memastikan jokes tersebut dapat diterima oleh seorang yang diroasting, ada baiknya juga kamu memperhatikan bahwa jokes yang akan kamu bawa tersebut dapat diterima atau disukai para penonton. Dalam tahap ini, semua itu tergantung pada skill masing-masing roaster atau komendian tersebut.

Baca juga: Insecure Adalah: Gejala, Penyabab, dan Tips Mengatasinya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button