KeuanganSharing Santai

Cara Membedakan Antara Kebutuhan Dan Keinginan Agar Keuangan Lebih Baik

Seringkali kita salah sasaran dalam mengelola keuangan. Salah satunya adalah tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Seringkali seseorang mendahulukan keinginan mereka daripada kebutuhan, yang akhirnya kelangsungan hidup mereka bisa terganggu.

Bukan berarti tidak boleh memiliki keinginan, akan tetapi kita harus memiliki prioritas yang jelas untuk mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

Lalu bagaimana cara membedakan kebutuhan dan keinginan?

Apa saja contoh kebutuhan, dan apa saja contoh keinginan?

Serta bagaimana cara mengukur porsi yang tepat antara keduanya akan kita bahas pada kesempatan kali ini.

Cara Membedakan Antara Kebutuhan Dan Keinginan

Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi guna melangsungkan hidup seseorang. Mulai dari sandang, pangan dan juga papan. Kemudian keinginan adalah sesuatu yang ingin dimiliki, namun ketika tidak dimiliki pun tidak menganggu kelangsungan hidup seseorang.

Sampai disini sudah paham?

Jadi kebutuhan adalah sesuatu yang hukumnya wajib, tidak bisa diganggu gugat. Contohnya adalah makan sehari-hari, biaya hidup sehari-hari selain makan.

Salah satu cara agar sobat berhasil dalam mengelola keuangan pribadi atau mengelola keuangan keluarga adalah mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

Terutama untuk Anda yang memiliki penghasilan pas pasan. Berhemat untuk memenuhi kebutuhan saja terlebih dahulu akan menjadikan keuangan Anda lebih baik.

Banyak sekali orang yang mengeluh miskin, tapi gaya hidup mereka selalu memenuhi keinginan mereka. Banyak orang yang mengeluh tidak punya uang, Tapi mereka bergaya hidup mewah sebelum keluhan itu keluar.

Baca juga:  8 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Yang Sederhana Dan Efektif

Bagi sobat yang masih muda, dan ingin memiliki kondisi financial yang sukses. Cobalah untuk memenuhi kebutuhan saja terlebih dahulu, singkirkan keinginan-keinginan Anda yang berlebihan.

Urutan Mengelola Dan Mengeluarkan Uang Yang Benar

Saya akan bagikan bagaimana cara mengatur keuangan yang terbaik. Yakni dengan memperhatikan urutan atau prioritas dalam mengeluarkan uang yang baik dan benar. Antara lain sebagai berikut :

Yang pertama adalah kebutuhan

Sebelum sobat memikirkan yang namanya keinginan, masih ada beberapa hal penting yang harus disiapkan dalam keuangan kita, dan yang pertama tentu adalah kebutuhan.

Penuhi kebutuhan hidup terlebih dahulu ketika sobat mendapatkan gaji atau penghasilan. Contohnya : uang makan, uang sewa kontrakan atau rumah, uang listrik, kebutuhan pakaian, transportasi dan sejenisnya.

Jika Anda sudah berkeluarga tentu beda lagi, ada uang untuk anak sekolah dan beberapa kebutuhan lain untuk sekeluarga.

Ini adalah hal pertama yang harus Anda fikirkan dalam mengeluarkan uang.

Yang kedua adalah dana darurat

Yang kedua adalah memiliki dana darurat. Dana darurat adalah simpanan uang yang khusus Anda sediakan untuk digunakan dalam kondisi darurat.

Dana darurat ini sangat penting, misalkan saja terkena sakit untuk berobat, misalkan saja ada beberapa musibah lainnya.

Dana darurat adalah dana cadangan ketika ada keperluan mendesak. Jadi, ketika Anda sudah selesai memenuhi kebutuhan maka bisa memikirkan dana darurat.

Lalu bagaimana cara menghitung kebutuhan dana darurat? Berapa dana yang harus disimpan sebagai dana darurat.

Menjawab pertanyaan tersebut, sebenarnya semakin banyak semakin bagus.

Tapi untuk yang berpenghasilan kecil, sediakan saja dana darurat untuk kebutuhan minimal 6 bulan. Ini bisa dipakai ketika suatu saat menganggur atau sedang ada kebutuhan mendesak.

Baca juga:  3 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik, Wajib Simak!

Yang ketiga adalah tabungan

Penting sekali untuk memisahkan antara dana darurat dengan dana tabungan. Karena kegunaan keduanya berbeda.

Dana darurat adalah dana yang tidak akan Anda gunakan kecuali ada kondisi darurat. Sedangkan dana tabungan sudah ada targetkan kegunaan uang tersebut.

Misalkan saja sobat sudah selesai menyimpan dana darurat. Maka sobat bisa mulai menabung untuk menargetkan keperluang tertentu.

Contoh :

Prayoga sudah berhasil menabung sebanyak 50 juta rupiah untuk dana darurat. Baru setelah itu prayoga mulai menabung dengan target 50 juta rupiah lagi untuk biaya sekolah anak.

Jadi berbeda ya, dana darurat adalah dana terkunci dan hanya digunakan ketika ada keperluan mendesak. Tapi dana tabungan adalah dana yang disimpan untuk tujuan tertentu.

Yang keempat adalah modal usaha

Nah, setelah sobat memiliki dana darurat, dana tabungan, barulah menyimpan dana untuk tujuan bisnis, modal usaha atau investasi.

Istilah lainnya, ketika sudah memiliki dana darurat dan tabungan. Anda bisa memikirkan cara untuk mengembangkan pemasukan yang ada.

Anda bisa menyimpannya dalam bentuk investasi, menggunakannya sebagai modal usaha dan sejenisnya.

Yang kelima adalah memenuhi keinginan

Nah, baru pada tahapan kelima ini sobat bisa memenuhi keinginan yang dimiliki. Misalkan saja membeli barang-barang yang digemari, mobil, liburan dan yang lainnya.

Ketika Anda berhasil melakukan pengeluaran sesuai dengan prioritas diatas. Maka kondisi keuangan Anda akan menjadi lebih baik di masa depan.

Soal uang memang semuanya terserah Anda. Tapi ingat, soal penghasilan Anda tidak bisa sepenuhnya mengendalikannya. Karena baik itu bisnis, pekerjaan atau penghasilan lainnya, punya resiko penurunan, hilang atau penyusutan di masa depan.

Jadi bagaimana cara mengatur uang yang sudah ada saat ini akan sangat menentukan kondisi keuangan Anda di masa depan.

Baca juga:  3 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu, Simak Tips dan Trik Ini!

Cukup sekian sobat sharing dari saya pada kesempatan kali ini mengenai cara membedakan kebutuhan dan keinginan. Semoga bisa memberikan manfaat dan salam sukses dari admin blog prayoga.id.

Sigit Prayoga

Praktisi trading forex, crypto dan juga saham. Selain itu juga suka berbagi informasi mengenai bisnis online. Semoga dengan adanya blog prayoga.id ini bisa menjadi wadah saya untuk berbagi sesuatu yang bermanfaat. Salam sukses buat semuanya, Amin

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button