Somasi Adalah? Pengertian, Bentuk, Manfaat, Cara Membuat
Somasi bukanlah suatu hal yang asing lagi terdengar di telinga kita, bahkan seringkali kita mendengar kasus-kasus para artis atau berita di tv yang membahas mengenai somasi ini. Meskipun demikian, tentunya mungkin beberapa dari kalian masih belum mengetahui dan mempertanyakan pengertian dari somasi adalah, serta beberapa pertanyaan lainnya.
Perlu kamu ketahui, umumnya somasi ini muncul ketika calon tergugat tidak memenuhi kewajibannya dan diberikan sebagai peringatan atau teguran sebelum calon penggugat mengajukan perkaranya kepada pengadilan. Nantinya, jika tergugat mengabaikan somasi ini maka pihak penggugat dapat menuntut haknya yaitu pemenuhan perikatan.Â
Terlepas dari itu, penting bagi kamu untuk mengetahui somasi lebih mendalam. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini pembahasan yang akan diberikan berfokus pada somasi secara mendalam baik itu pengertian, hingga bagaimana caranya membuat somasi yang baik dan benar. Penasaran? Yuk!simak.Â
Pengertian somasi adalah?
Perlu kamu ketahui, somasi ini merupakan suatu cara yang efektif untuk menyelesaikan sengketa sebelum perkara diajukan kepada pengadilan. Selain itu, somasi ini dapat dilakukan baik itu oleh individu, kolektif, kuasa hukum, atau pihak yang dirugikan. Dasar hukum somasi ini tentunya terdapat pada pasal 1238 KUHPerdata.Â
Secara umum, Ingebrekestelling atau kita mengenalnya dengan somasi adalah sebuah teguran kepada pihak calon tergugat dalam proses hukum. Mengacu pada pengertian tersebut, tentunya tujuan dari pemberian somasi yaitu memberikan kesempatan kepada calon tergugat untuk berbuat sesuatu atau menghentikan sesuatu perbuatan sebagaimana tuntutan dari pihak penggugat.Â
Baca juga:Â Resolusi Adalah: Berikut Manfaat dan Cara Mewujudkannya
Alasan terjadinya somasi adalah?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, somasi ini merupakan suatu cara yang efektif untuk dapat menyelesaikan sengketa sebelum perkara diajukan ke pengadilan. Tentunya, ada banyak sekali faktor atau alasan yang dapat menyebabkan terjadinya somasi ini. Berikut alasan terjadinya somasi menurut beberapa sumber:
- Menyampaikan persoalan yang menyebabkan terjadi somasi yang dilayangkan berdasarkan fakta yang sebenarnya.Â
- Somasi mengandung pernyataan teguran ataupun berupa perintah tuntutan atau permintaan ganti rugi antara calon pihak tergugat dan penggugat.
- Membuka ruang untuk negosiasi sebagai kesempatan bagi calon pihak tergugat memenuhi kewajiban atau permintaan dari pihak penggugat.Â
Bentuk-bentuk Somasi
Dalam somasi itu sendiri, dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan pernyataannya. Berikut penjelasan lengkap mengenai bentuk-bentuk somasi tersebut:
1. Surat Perintah
Salah satu bentuk dari somasi tersebut yaitu surat perintah. Umumnya, somasi dengan bentuk ini sangat umum digunakan. Dalam surat perintah ini, para penggugat dapat menyampaikannya baik itu secara lisan atau langsung disampaikan kepada pihak terkait.Â
2. Akta Sejenisnya
Bentuk somasi selanjutnya yaitu akta sejenisnya. Dapat kita artikan bentuk somasi yang satu biasa dilakukan dengan melayangkan somasi dalam bentuk akta otentik yang sejenis dengan exploit atau surat perintah juru sita.Â
3. Perikatan Sendiri
Bentuk somasi yang terakhir yaitu perikatan diri sendiri. Dalam bentuk ini pihak-pihak yang menjadi penentu menyatakan telah terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh debitur atau calon pihak tergugat.Â
Manfaat Somasi
Setelah mengetahui beberapa penjelasan mengenai somasi sebelumnya, tentunya ada manfaat yang akan didapatkan ketika melakukan somasi. Salah satu manfaat dari somasi tersebut yaitu sebagai alternatif yang efisien. Pasalnya, jika sudah dibawa ke jalur hukum, maka satu-satunya penyelesaian yang bisa dilakukan yaitu melalui pengadilan perdata.
Baca juga:Â Integrasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Faktor Terbentuknya
Selain menjadi alternatif yang murah, somasi juga memiliki manfaat lain yaitu dapat digunakan untuk menghentikan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak terkait. Pasalnya, inti dari somasi itu sendiri yaitu berupa teguran atau peringatan kepada pihak tertentu agar berhenti melakukan pelanggaran yang mereka lakukan.Â
Cara Membuat Somasi yang Benar
Meskipun sebenarnya, dalam membuat surat somasi itu sendiri tidak ada suatu format yang baku. Namun, dalam pembuatannya para penggugat harus benar-benar memperhatikan bagian-bagian penting agar menghasilkan surat somasi yang baik dan benar. Berikut langkah-langkah yang benar dalam membuat somasi:
- Menyampaikan persoalan yang membuat somasi tersebut dilayangkan berdasarkan fakta yang sebenarnya. Singkatnya, menjelaskan latar belakang mengapa somasi bisa terjadi.Â
- Semua tuntutan atau permintaan yang terdapat dalam somasi harus dijelaskan secara detail dan jelas. Misalnya, tuntutan seperti ganti rugi, pemenuhan perjanjian, atau lain sebagainya.Â
- Memberikan ruang atau kesempatan kepada calon pihak yang tergugat untuk memenuhi kewajiban atau permintaan dari pihak penggugat.Â
Beberapa hal tersebut, merupakan suatu bagian penting yang harus ada dalam somasi. Tujuannya yaitu untuk memperjelas maksud dari somasi yang dilayangkan oleh pihak penggugat kepada pihak tergugat.Â
Baca juga:Â Playing Victim Adalah? Yuk! Kenali Ciri, Penyebab, dan Tips