Bisnis

Hanya 5 Langkah, Cara Ternak Ulat Hongkong Untuk Pemula

Cara Ternak Ulat Hongkong – Ulat Hongkong merupakan sebuah larva yang berproses dari sebuah kumbang kecil. Yakni bermulai dari telur – larva – kepompong – kumbang. Larva tersebutlah yang disebut sebagai ulat hongkong. Ulat hongkong termasuk kategori dalam budidaya ternak yang cukup menjanjikan dan menguntungkan.

Semakin banyaknya para pecinta burung saat ini, membuat permintaan ulat sebagai pakan burung tersebut. Ulat hongkong bisa dijadikan sebagai makanan burung ternak seperti burung kicau, hewan reptil, ataupun ikan. 

Jadi semakin banyaknya pecinta burung, sehingga membuat permintaan ulat hongkong terus meningkat. jarang juga orang melakukan bisnis usaha ternak ulat hongkong ini, jadi terkadang kita cukup sulit untuk mencari penjual ulat hongkong ini.

Untuk kamu yang ingin memulai usaha ternak ulat hongkong ini merupakan peluang usaha yang sangat tepat dan bagus. Karena saat ini nilai harga ulat hongkong terus meningkat tinggi, dan dipasaran pun harga ulat hongkong bisa tembus hingga Rp.100.000,- per kilogram.

Yuk kita ulas penjelasan yang lebih dalam tentang cara ternak ulat hongkong yang bisa kamu coba sebagai berikut :

Cara Usaha Ternak Ulat Hongkong 

cara ternak ulat hongkong
cara ternak ulat hongkong gambar : lazada.co.id

Cara usaha ternak ulat hongkong ini memang tidaklah sulit, kamu hanya butuh ketelatenan dan kesabaran. Artikel berikut ini dapat kamu jadikan sebagai contoh untuk memulai cara ternak ulat hongkong.

Baca juga:  12 Bisnis Minuman Kemasan Cup Viral dan Cepat Untung

1. Persiapkan Kandang Ulat Hongkong

Sebelum kamu memulai usaha ternak ulat hongkong, langkah utama yang perlu kamu lakukan adalah mempersiapkan kandang untuk menempatkan ulat hongkong. Untuk kandang ternak ulat hongkong ini pun sangat sederhana.

Kamu bisa menggunakan tempat atau wadah yang berbahan dasar triplek, yang bagian tepi kandang harus kamu lapisi dengan lakban plastik memutar. Karena bertujuan agar ulat tidak keluar kandang. 

Lebih tepatnya kamu bisa membuat kandang ulat hongkong ini berukuran dengan panjang 60cm, lebar 40cm, dan tinggi 7cm. Lalu buatlah rak dengan rangka kayu atau bambu untuk menyusun wadah tersebut.

Kandang ternak ulat hongkong ini tidak perlu memerlukan tempat yang luas. Dan kamu memanfaatkan ruangan yang tidak terpakai atau didalam rumah. Yang terpenting jauhkan dari binatang pemangsa lainnya.

2. Pemilihan Bibit Ulat Hongkong Yang Baik 

Lalu jika kandang sudah kamu siapkan, cara selanjutnya adalah pemilihan bibit yang baik. Agar kamu bisa mendapatkan hasil ulat hongkong yang berkualitas baik. Bibit ulat hongkong ini dapat kamu beli dari ulat atau yang sudah berkumbang. 

Berikutnya, ulat yang sudah didapatkan langsung kamu letakkan di wadah yang sudah siap kamu siapkan. Maksimal satu tempat wadah kamu isi bibit sebanyak 1,5 kg hingga 2 kg, yang memiliki ukuran panjang 2 sampai 3 cm dengan diameter 3 hingga 4 mm.

Ulat yang memiliki ukuran tersebut akan berubah menjadi kepompong sekitar 7 sampai 10 hari secara bergantian.

3. Berkembangbiakan Ulat Hongkong

Untuk cara berkembang biak ulat hongkong ini dengan bertelur, telur akan bermetamorfosis secara sempurna sampai menjadi kumbang dewasa. Saat kamu memulai usaha ternak ulat hongkong setiap masa perubahan pada ulat hongkong ada dua hal yang harus dilakukan sebagai berikut :

  • Memisahkan kepompong 

Ulat yang telah menjadi kepompong yang perlu kamu pisahkan ditempat yang berbeda, jika tidak dipisahkan hal yang ditakutkan adalah ulat hongkong akan memakan kepompong kepompong tersebut.

Baca juga:  Bisnis Untuk Pelajar SMP Yang Bisa Jadi Sambilan

Kepompong yang akan kamu pisahkan harus yang sudah berwarna putih kecoklatan. Pengambilannya pun harus berhati hati agar kepompong tidak luka, karena jika kepompong luka akan bisa mengakibatkan kematian.

Yang kemudian kepompong akan ditaruh secara merata di tempat yang sudah dilapisi koran. Jangan sampai ulat ulat tersebut bertumpukan, dan permukaan atasnya perlu kamu tutup lagi menggunakan dengan koran atau kertas lainnya. Lalu kepompong yang dipisahkan akan memulai berubah menjadi kumbang sekitar 10 hari.

  • Memisahkan kumbang 

Setelah kepompong menjadi kumbang siapkan lagi wadah baru yang alasnya dilapisi dengan kapas yang kapas tersebut menjadi tempat kumbang kawin dan bertelur. Kemudian kamu mengambil kumbang yang sayapnya sudah berwarna hitam mengkilap.

Lalu taruh di wadah yang sudah berlapis kapas, yang setelah 7 hari kumbang dipindahkan ke wadah yang baru lagi.  Yang berikutnya wadah yang sudah tak berisi kumbang adalah wadah yang berisi kumbang yang akan menetas sekitar 10 hari. 

Dan menjadi larva kecil atau ulat hongkong, dan pada umur 30 hari ulat akan dapat dipisahkan dari kapas ke wadah yang baru. Atau tempat untuk pembesaran ulat hongkong ini, lakukan cara tersebut sampai dengan kumbang mati sendiri atau kering. Dan biasanya ulat hongkong sudah bisa dilakukan panen dan dijual setelah umur 50 hari.

4. Pemberian Pakan Ulat Hongkong

Pakan yang biasa diberikan pada ulat hongkong adalah seperti ampas tahu, sayuran hijau, atau bekatul. Untuk kamu yang ingin memberikan pakan bekatul atau ampas tahu sebaiknya berikan dengan bentuk gumpalan gumpalan.

Yang memiliki tujuan agar tidak menimpa ulat itu sendiri, pakan harus diberikan secara bergantian yang terpenting memiliki asupan nutrisi yang baik. Berikan makanan yang baru dan sisa sisa

Baca juga:  5 Cara Menambah Saldo Rekening Tanpa Menabung

makanan serta hasil pergantian kulit harus rutin dibersihkan. Agar memudahkan pengambilan kepompong. Untuk perawatan yang baik perlu kamu perhatikan juga suhu udara kandang, susu kandang yang baik adalah 29 – 30 derajat celcius. 

Dan disaat ulat menjadi kepompong kamu tidak perlu memberikan makan, karena kepompong tidak membutuhkan makan. Sedangkan untuk pakan ulat yang baru menetas bisa kamu campurkan menggunakan tepung yang memiliki tujuan untuk mempercepat pertumbuhan.

Saat cara dan langkah semua sudah dilakukan tiba waktunya untuk kamu melakukan panen, hasil dari panen bisa kamu jual sebagian. Dan  sebagiannya lagi bisa kamu gunakan untuk menjadi bibit baru untuk memperbanyak produksi agar tidak membeli bibit lagi.

5. Penyakit yang sering terjadi pada Ulat Hongkong

Seperti melakukan budidaya ternak hewan pada umumnya, membudidayakan ternak ulat hongkong ini juga kerap kali terserang penyakit. 

Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang ulat hongkong, antara lain :

  • Kulit Yang Berubah Warna

Dengan adanya penyakit ini kamu jangan terlalu banyak memberikan pakan berupa daun daunan dan jangan terlalu banyak dedak.

  • Ulat Hongkong Mati Berwarna Merah

Jika penyakit yang ini terjadi kamu dapat mencegahnya dengan memberikan pakan yang tidak basah. Dan ketika kamu mengetahui ulat mati dengan berwarna ini kamu perlu cepat menyingkirkan karena penyakit ini bisa menular dengan cepat.

  • Ulat Hongkong Mati Berwarna Hitam

Jika penyakit ini terjadi juga kamu perlu memberikan makanan yang tidak boleh disebar, biasanya hal yang ini akan terjadi pada ulat dewasa sekitar 1 sampai 3 bulan. Dan lakukan pemberian pakan dengan cara menggumpalnya.

Nah, sangat mudah bukan?? Untuk cara ternak ulat hongkong ini. 

Demikian penjelasan tentang cara ternak ulat hongkong dengan baik dan benar, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan salam sukses dari admin blog prayoga.id.

Sigit Prayoga

Praktisi trading forex, crypto dan juga saham. Selain itu juga suka berbagi informasi mengenai bisnis online. Semoga dengan adanya blog prayoga.id ini bisa menjadi wadah saya untuk berbagi sesuatu yang bermanfaat. Salam sukses buat semuanya, Amin

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button