Klitih Adalah: Ketahui Arti, Asal-Usul, dan Cara Mencegahnya
Pastinya, beberapa dari kalian merasa asing saat mendengar kata klitih ini. Selain itu, pastinya kalian mempertanyakan “klitih adalah?” dan beberapa pertanyaan lainnya. Bagi warga Yogyakarta itu sendiri pastinya tidak akan asing saat mendengar ini. Nah, biasanya klitih ini dilakukan oleh segorombolan atau kelompok.
Perlu kamu ketahui, klitik berdampak sangat negatif dan sangat meresahkan bagi masyarakat. Beberapa dampak negatif tersebut seperti trauma, luka parah, hingga kematian kepada para korban. Tidak hanya berdampak pada fisi, klitih ini juga dapat merusak moral generasi penerus dan mengganggu ketertiban. Oleh karena itu, klitih ini termasuk kedalam tindak pidana kekerasan.
Terlepas dari itu, pastinya beberapa dari kalian penasaran dengan klitih. Untuk itu, pada pembahasan kali ini topik yang akan disampaikan berfokus membahas mengenai klitih secara mendalam baik itu mengenai pengertian, asal-usul, hingga cara pemda mengatasi klitih. Penasaran? Yuk!simak.
Pengertian klitih adalah?
Kata klitih itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang berarti aktivitas berkeliling keluar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang. Selain itu, terdapat juga pengertian lain mengenai klitih ini, dalam pengertian lain klitih merupakan suatu singkatan dari killing golek getih atau keliling cari darah.
Yang mana jika diartikan, klitih adalah suatu fenomena kejahatan jalanan yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya terutama di Klaten dan Magelang. Biasanya para pelaku dari kejahatan ini remaja yang masih berstatus pelajar. Tak jarang mereka mengincar targetnya yang masih duduk di bangku SMA atau SMK dan melakukan kejahatannya di daerah yang sepi. Nantinya, mereka akan melakukan perundungan secara fisik, hingga tak sedikit dari para korban yang meninggal, dunia.
Baca juga: Hipotesis Adalah: Penjelasan Lengkap dan Tahap Pembentukan
Perbedaan begal dan klitih adalah?
Seperti yang sudah kita ketahui, singkatnya klitih merupakan suatu tindak kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau geng. Biasanya, para pelaku nya masih berstatus pelajar dan tujuan mereka melakukan klitih yaitu untuk mencari jati diri atau pengakuan dari geng mereka.’
Sementara, begal merupakan suatu aksi rempah yang biasanya terjadi di tengah jalan dengan menghentikan para kendaraan yang ditumpangi korban. Umumnya, begal ini terjadi di jalanan yang jauh dari keramaian. Motif dari para pelaku pembegalan yaitu tidak lain dan tidak bukan untuk merampas atau mengambil harta dan barang-barang yang dimiliki para korbannya.
Setelah mengetahui pengertian masing-masing dari tindak kejahatan tersebut pastinya kita sudah menyadari bahwa keduanya berbeda. Salah satu perbedaan antara keduanya yaitu terletak pada motif atau tujuan pelaku melakukan aksi kriminalnya tersebut. Tujuan dari begal itu sendiri yaitu untuk ekonomi dengan cara merampas harta benda. Sedangkan klitih, biasanya bertujuan untuk mencari jati diri.
Asal-usul Klitih
Perlu kamu ketahui, pada awalnya klitih merupakan suatu kegiatan perdagangan yang dilakukan antar geng sekolah dan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan beberapa daerah sekitarnya. Tetapi, seiring berjalannya waktu, klitih ini berubah menjadi kegiatan kejahatan perampokan yang semakin parah.
Biasanya, target dari para pelaku kejahatan ini yaitu geng musuh atau masyarakat awam dan terjadi pada malam hari di daerah-daerah sepi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebanyakan dari para pelaku ini yaitu remaja yang masih berstatus pelajar.
Pada dasarnya, mereka melakukan tindak kejahatan ini untuk mencari jati diri atau pengakuan terutama dari lingkungan persahabatan mereka. Selain itu, untuk membuktikan itu semua terkadang mereka membutuhkan barang bukti berupa barang miliki geng pesaing atau setidaknya melakukan perundungan terhadap geng pesaing.
Apa dampak klitih?
Tanpa disadari, klitih memiliki banyak sekali dampak baik itu bagi orang sekitar, orang tua, dan lain sebagainya. Bayangkan saja, ketika seorang remaja melakukan tindak kejahatan klitih, secara tidak langsung juga akan berdampak terhadap kedua orang tua dan keluarganya. Tentunya, masyarakat sekitar akan menilai orang tua gagal mendidik anaknya. Selain itu, hal tersebut juga akan menyebabkan efek psikologis kedua orang tuanya ketika mengetahui anak mereka adalah seorang pelaku klitih.
Baca juga: Roasting Adalah: Berikut Pengertian, Aturan, dan Cara Kerja
Langkah Pemerintah Daerah Mengatasi Klitih
Seiring berjalannya waktu, klitih ini semakin sering terjadi di masyarakat. Dengan demikian, tentu hal tersebut akan sangat mengganggu keamanan dan keselamatan diri atau orang terdekat saat berada di luar rumah. Selain itu juga, merusak nama Daerah Istimewa Yogyakarta yang tadinya dikenal sebagai kota pelajar dan wisata.
Oleh karena itu, dalam upaya mengantisipasi meningkatnya kejahatan klitih pemerintah daerah dan polda Daerah Istimewa Yogyakarta mengambil langkah-langkah serius. Berikut penjelasan lengkap mengenai beberapa langkah mereka dalam mengatasi klitih ini:
1. Jaga Warga
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan pihak kepolisian sangat serius menangani kejahatan klitih ini, terlebih setelah adanya korban yang meninggal dunia yang disebabkan karena klitih. Jaga warga merupakan suatu antisipasi untuk mengamankan lingkungan yang beranggotakan warga sipil dan dikoordinasi melalui Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP.
2. Penyuluhan Berkala
Selain membentuk satuan khusus untuk menjaga lingkungan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemda dan pihak kepolisian juga melakukan penyuluhan berkala. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pembinaan terkait tindak kejahatan jalanan. Selain itu, akan ada razia tas bawaan pelajar dan penambahan CCTV di beberapa kawasan yang sering terjadi tindak kejahatan klitih.
3. Antisipasi Pola Baru Klitih
Sebenarnya, tindak kejahatan klitih tidak sebesar beberapa kasus tindak kejahatan lainnya seperti begal, tawuran, dan lain sebagainya. Namun, menurut beberapa sumber menyatakan bahwa terdapat beberapa kelompok yang terorganisir sering melakukan klitih. Oleh karena itu, dinyatakan juga bahwa klitih memiliki pola baru dari kasus-kasus yang sudah terjadi.
Baca juga: Posesif Adalah Sifat yang Bisa Merusak Hubungan? Kenali Ciri-ciri dan Penyebabnya
Dalam beberapa aksi klitih terakhir, dinyatakan bahwa kasus terbaru tersebut memiliki pola baru dan berbeda dengan beberapa aksi klitih sebelumnya. Hal tersebut tentu saja terus didalami agar mengetahui akar permasalahannya. Sehingga dapat menemukan solusi untuk mencegah secara tepat terjadinya aksi klitih.