Pahami 12 Resiko Bisnis Sarang Burung Walet Sebelum Memulainya
Resiko bisnis sarang burung walet harus benar-benar diperhatikan jika tidak ingin mendapatkan kerugian besar. Resiko yang ada pun datang dari berbagai faktor. Bisa dari lingkungan, orang sekitar, dan lain sebagainya.
Dengan mengetahui resikonya, maka pengusaha bisa lebih hati-hati dalam menjalankan usahanya. Jika ingin tahu apa saja resiko yang kemungkinan terjadi, maka bisa baca artikel ini.
Resiko Bisnis Sarang Burung Walet
Sarang burung walet sangat banyak manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang yang mencarinya.
Pengusaha sarang burung walet pun semakin meningkat. Mengingat nilai jual sarang burung ini mempunyai harga yang cukup tinggi. Jadi, bisa berkesempatan mendapatkan untung yang banyak.
Namun, untuk yang banyak juga terdapat resiko semakin besar pula. Jadi, jika ingin melalui bisnis seperti ini, sebaiknya ketahui dan perhatikan dulu apa saja yang akan menjadi resikonya.
Dengan begitu, akan lebih siap dalam mengelola bisnis tersebut dan tidak berhenti di tengah jalan. Di bawah ini sudah tersedia beberapa resiko bisnis sarang burung walet beserta penjelasannya.
1. Walet Tidak Datang
Jenis resiko yang paling umum dari bisnis sarang burung walet adalah burung walet tersebut tidak datang.
Terkadang pengusaha juga menggunakan teknik memanggil walet ke tempat yang sudah disediakan dengan alat tertentu.
Namun, jika alat tersebut kurang memadai dan tidak tepat, maka bisa mengakibatkan burung walet tidak betah.
Akhirnya, tidak mau bersarang atau menetap di tempat tersebut. Seseorang pun tidak akan mendapatkan sarangnya untuk bisa dijual.
2. Resiko Diserang Predator
Jika melakukan usaha walet sederhana tanpa melengkapi dengan kandangnya, maka resiko adanya predator semakin besar. Dalam artian, usaha tersebut pengusaha lakukan dengan menangkarnya di alam bebas.
Meskipun burung walet tidak termasuk hewan pemangsa, tetapi predatornya cukup banyak. Diantaranya adalah burung hantu, tikus, dan kelelawar. Burung hantu biasanya akan memangsa burung walet yang keluar masuk rumah dan menunggunya di jendela.
Sedangkan, untuk tikus lebih suka memangsa burung walet yang belum bisa terbang. Dengan banyaknya predator tersebut, maka tidak heran jika populasi walet semakin menipis.
3. Resiko Dicuri Orang
Harga sarang burung walet memang sangat mahal, bahkan bisa sampai puluhan juta rupiah per kilonya. Jadi, meskipun sudah melengkapi dengan kandang, tetap ada resikonya, yaitu pencurian.
Apalagi memang susah mendapatkan burung walet di alam liar. Jadi, tindak pencurian untuk mendapatkan hasil instan semakin besar. Maka dari itu, harus memberikan penjagaan yang ketat supaya tidak ada pencuri mendekat.
4. Resiko Walet Tidak Betah
Resiko bisnis sarang burung walet yang selanjutnya adalah hewan tersebut tidak betah di tempat yang sudah pengusaha sediakan.
Jika demikian, maka bisa mengakibatkan burung walet pergi dari kandangnya.
Penyebab hewan itu tidak betah biasanya karena peletakan tweeter yang tidak tepat.
Bisa juga karena terlalu banyak meletakkan tweeter. Tweeter sendiri adalah sebuah alat bantu yang berperan penting dalam bisnis ini.
Hal itu karena alat tersebut berfungsi sebagai pemanggil walet supaya mau datang dan menginap di tempat yang tersedia.
Dengan alat tersebut, maka walet akan mengira suara elektronik yang dipancarkan adalah teman koloninya.
Penyebab lain walet tidak betah adalah terdapat bau atau aroma yang tidak disukainya. Bau yang walet tidak sukai biasanya berupa aroma cabe goreng, terasi, asap pembakaran, dan bangunan baru.
Untuk aroma cabe goreng dan terasi karena memang baunya sangat menyengat dan tajam. Maka dari itu, burung walet menghindarinya, sebab merasa terganggu. Begitu pula dengan aroma asap pembakaran, terutama jika asapnya sangat banyak.
Sedangkan, untuk aroma gedung baru biasanya tergantung dari adaptasi si walet. Jika mudah beradaptasi, maka hal itu tidak akan membuatnya tidak betah. Namun, jika tidak bisa beradaptasi dengan bau bangunan baru, seperti aroma semennya, maka walet akan pergi.
Jika ingin mengatasi resiko bisnis sarang burung walet tersebut, maka bisa membeli parfum menarik walet. Semprotkan pada sekitar kandangnya, supaya walet tidak mencium aroma-aroma menyengat.
5. Resiko Harga Jual yang Terjun Bebas
Meskipun sarang walet sebenarnya cukup tinggi nilai jualnya, tetapi persaingan harga di pasaran juga bisa berpengaruh. Apalagi tidak adanya otoritas resmi yang mengaturnya.
Jadi, hanya mengikuti harga yang ada di pasaran. Pada pengusaha sarang walet lokal, sering mengalami kendala saat memasuki persaingan pasar. Hal itu karena sebagian pengusaha lebih banyak memilih mengimpor sarang walet yang siap konsumsi.
Harga dari impor tersebut pun relatif lebih murah. Jika demikian, maka pengusaha yang memanen sendiri sarang waletnya terpaksa harus ikut menurunkan harganya. Jika tidak, maka produk yang mereka jual tidak akan laku di pasaran.
6. Perangkat Elektronik Cepat Rusak
Modal usaha sarang burung walet pada awalnya memang cukup mahal. Hal itu karena pengusaha perlu menyiapkan tempat dan alat elektronik yang diperlukan. Alat tersebut berupa speaker, kabel, ampli, humidifier, pompa air, dan lainnya.
Belum lagi jika kurang paham mengenai perawatan peralatan-peralatan tersebut. Tentu akan menambah banyak beban biaya karena perangkat elektronik dan lainnya yang cepat rusak.
7. Resiko Produk Rusak
Resiko bisnis sarang burung walet ini sering pengusaha alami. Terutama ketika sudah dalam masa penyimpanan. Hal itu karena jika sarang burung walet, tidak tersimpan dengan benar, maka bisa menurunkan kualitasnya.
Jika demikian, tentu nilai jualnya tidak akan bisa mencapai harga normal sehingga membuat pengusaha rugi. Terkadang, produk rusak atau menurun kualitasnya akan sulit untuk dijual.
8. Persaingan Usaha Yang Tinggi
Meskipun sarang burung walet ini termasuk peluang usaha menguntungkan. Namun banyak resikonya, salah satunya adalah, terutama persaingan usaha yang tinggi.
Sebuah bisnis memang tidak akan lepas dari yang namanya persaingan. Baik itu antar satu wilayah atau dengan lainnya. Jadi, jika tidak pintar-pintar menerapkan strategi untuk persaingan bisnis, maka pengusaha bisa rugi.
Hal itu karena tidak banyak konsumen yang mau datang. Terutama jika persaingan bisnis tersebut berada bersebelahan. Maka dari itu, harus bisa meningkatkan kualitas dan memperhatikan harga jualnya.
9. Resiko Penolakan Warga Sekitar
Jika ingin menarik walet datang, maka harus menggunakan alat bernama tweeter. Alat tersebut mengeluarkan bunyi yang cukup lantang sehingga bisa membuat orang di sekitarnya terganggu.
Jadi, jika tempat penangkaran sarang walet berada di tengah-tengah perumahan warga, maka resiko penolakan semakin besar. Apalagi tidak hanya menimbulkan suara berisik, tetapi juga bisa mengakibatkan adanya polusi udara.
10. Ditipu, Salah Satu Resiko Bisnis Sarang Burung Walet
Resiko berikutnya adalah bisa terkena tipu oleh oknum-oknum yang hanya ingin keuntungan. Biasanya menawarkan perlengkapan kandang walet dan pembangunannya.
Akan tetapi, yang dibuat hanya asal-asalan dan hanya ingin uangnya karena biaya pembuatan kandang memang cukup mahal. Maka dari itu, harus jeli dan teliti dalam memilih jasa pembangunan kandang.
11. Gangguan Hama
Hama yang paling sering mengganggu sarang burung walet adalah jamur dan tikus. Jadi, hindari atau basmi kedua hama tersebut jika ingin kualitas sarang tetap terjaga. Maka dari itu, tingkat kelembaban dan kebersihan sangat penting untuk pengusaha perhatikan.
12. Sulitnya Mengekspor
Jika pengusaha tidak mempunyai relasi internasional yang cukup mumpuni, maka akan sulit untuk mengekspor barang. Hal itu karena sulitnya mendapatkan konsumen yang siap menerima ekspor.
Selain itu, resiko bisnis sarang burung walet ini juga dipengaruhi prosedur ekspor cukup rumit. Jadi, pengusaha membutuhkan bantuan orang yang andal. Belum lagi peraturan untuk produk sarang walet lumayan ketat.
Itulah beberapa resiko bisnis sarang burung walet yang perlu diperhatikan sebelum memulai usaha. Dengan begitu, bisa menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapinya. Cukup sekian informasi kali ini, semoga bisa bermanfaat dan salam sukses dari prayoga.id.